Advertising

Waralaba Tahu Goreng Kuch2hotahu

Memahami Manajemen Keuangan Sekolah

Lembaga pendidikan sebagai suatu organisasi merupakan tempat bagi orang-orang yang mempunyai tujuan yang sama. 

Setiap kegiatan diarahkan untuk dapat mencapai tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan bisa optimal apabila di sekolah dilakukan kegiatan manajemen atau pengelolaan. Kendala dan masalah dapat muncul pada setiap kegiatan manajemen. 

Padahal manajemen merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh setiap sekolah. Oleh karena itu bagaimana upaya sekolah untuk mengurangi kendala dan memecahkan masalah merupakan tanggung jawab kepala sekolah sebagai pemimpin tertinggi di masing-masing sekolah.

Manajemen pendidikan memiliki beberapa substansi, yaitu manajemen kurikulum, manajemen kesiswaan, manajemen sarana dan prasarana, manajemen hubungan masyarakat, manajemen personalia, dan manajemen keuangan. 

Pengelolaan pendidikan di sekolah dalam segala aktivitasnya perlu sarana dan prasarana untuk proses pengajaran, layanan, pelaksanaan program supervisi, penggajian dan kesejahteraan guru dan staf lainnya, kesemua itu memerlukan anggaran dan keuangan (Campbell, Cs, 1983).  

Manajemen keuangan berkaitan langsung dengan semua substansi manajemen pendidikan di sekolah. Biaya pendidikan merupakan salah satu komponen masukan instrumental (instrumental input) yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Tidak ada kegiatan pendidikan yang dapat mengabaikan peranan biaya. Tanpa biaya maka proses pendidikan tidak dapat berjalan secara optimal. 

Dapat disimpulkan bahwa setiap kegiatan yang dilakukan sekolah membutuhkan biaya tertentu. Untuk itu manajemen keuangan perlu dilaksanakan dengan sebaik-baiknya agar kegiatan yang lain bisa dilaksanakan dengan lancar.

Problematika Dalam Manajemen Keuangan Sekolah

Manajemen keuangan sekolah tidak luput dari berbagai masalah. Ada beberapa masalah dalam manajemen keuangan sekolah yang umum terjadi karena belum dapat menerapkan prinsip prinsip manajemen keuangan sekolah antara lain yaitu:

- Penyalahgunaan keuangan untuk memperkaya diri (korupsi), korupsi memang sudah menjamur di mana-mana, baik instansi swasta maupun negeri, termasuk juga di sekolah. Korupsi adalah tindakan memperkaya diri dengan berbagai cara yang melanggar aturan hukum. Korupsi di sekolah sebenarnya bisa dilakukan oleh siapa saja, tetapi yang seringkali terjerat dalam kasus korupsi biasanya adalah kepala sekolah dan bendahara. 

- Membebankan pembiayaan kepada siswa didik, anggaran dari pemerintah sebesar 20% teranya masih sangat kurang. Buktinya, hampir semua sekolah mengadakan pungutan kepada siswa. Jumlah pungutannya beragam, ada yang ringan, ada pula yang luar biasa besar.

- Pelaporan keuangan yang penuh manipulasi, laporan keuangan mestinya dibuat secara tranparan dan akuntabel. Tetapi terkadang laporan keuangan sekolah dibuat dengan kecurangan yang sadar.

- Pembelanjaan keuangan yang tidak tepat guna, bukankah sekolah sudah menyurun rencana anggaran belanja setiap tahun? Rencana tersebut bukan sekadar rencana, tetapi untuk diaplikasikan. Kalau toh kemudian muncul anggaran yang tidak terduga, itu wajah, tetapi biasanya yang tidak terduga itu tidak banyak. Oleh karena itu, pengeluaran anggaran belanja semestinya tetap berpegang pada rencana yang telah dibuat.

Manajemen Keuangan Sekolah

Manajemen keuangan merupakan salah satu substansi atau bagian dari manajamen sekolah yang akan turut menentukan lancar atau  tidaknya kegiatan pendidikan di sekolah.  

Sebagaimana yang telah biasa terjadi di dalam substansi manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan manajemen keuangan dilakukan melalui proses proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalian. 

Sedangkan tujuan dari manajemen keuangan itu sendiri adalah untuk dapat memperoleh, dan mencari peluang sumber-sumber pendanaan bagi kegiatan kegiatan dalam sekolah, agar bisa menggunakan dana secara efektif dan tidak melanggar aturan, dan membuat laporan keuangan yang transparan dan akuntabel. 

Di sinilah peran seorang manager sekolah atau Kepala Sekolah untuk mengelola keuangan dengan sebaik mungkin dengan memperdayakan sumber daya manusia yang ada di lingkungan sekolah. Melalui kegiatan manajemen keuangan maka kebutuhan pendanaan kegiatan sekolah dapat direncanakan, diupayakan pengadaannya, dibukukan secara transparan, dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan program sekolah secara efektif dan efisien.

Ada beberapa prinsip manajemen keuangan sekolah, yaitu transparansi, akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi. Prinsip-prinsip manajemen keuangan sekolah tersebut pada kenyataannya belum diterapkan di semua sekolah. 

Dikarenakan masih  banyaknya problematika dalam manajemen keuangan sekolah yang belum dapat ditangani. Ada beberapa masalah dalam manajemen keuangan sekolah antara lain: masih adanya penyalahgunaan keuangan untuk memperkaya diri (korupsi), membebankan pembiayaan kepada siswa didik, pelaporan masalah keuangan yang penuh dengan manipulasi, pembelanjaan keuangan yang tidak tepat guna, dan lain sebagainya. 

Masalah-masalah tersebut harus mendapatkan perhatian, khsususnya dari pemerintah dan komite sekolah, sehingga tidak menghambat dan merugikan banyak pihak.